Tips & Trik

Pengin jadi bos? Siap-siap dibenci bawahan deh. Tak bisa dipungkiri, kamu yang jadi bos, pasti bakal punya haters. Entah karena iri dan ingin bersaing atau hanya sekadar nggak suka karena sikapmu yang dianggap nggak sesuai.

Menjadi pemimpin generasi milenial dan alfa nyatanya sangat kompleks. Berikut 5 cara sukses menjadi pemimpin baik yang milenial banget!

• Jadilan Mentor Bukan Diktator

Sudah nggak zaman lagi menjadi pemimpin yang hanya suka menuntut. Kamu harus belajar menjadi pemimpin yang bisa mengarahkan bawahnmu. Jadilah mentor yang bisa membantu bawahanmu mengenali kekurangan dan kelebihannya.

Jangan hanya memaksa bawahan mengerjakan apa yang harus dikerjakan. Mulailah untuk membantu bawahan yang terkendala pekerjaannya. Dengan begitu, bawahan akan lebih respect terhadapmu.

• Mengevaluasi dengan Pujian

Kamu akan jadi pemimpin yang toksik di mata para milenial jika mengevaluasi dengan kata-kata kasar. Apalagi jika gayamu menegur bawahan dengan nada marah, tinggi dan emosional. Cobalah untuk belajar mengontrol emosimu.

Saat bawahan melakukan kesalahan, evaluasilah dengan nada tegas bukan tinggi. Sampaikan juga pujian untuk pekerjaan lainnya yang diselesaikan dengan baik. Hindari menegur bawahan di depan banyak orang. Karena hal tersebut hanya akan mengganggu mental dan muncul rasa balas dendam padamu.

• Fleksibel Tapi Tegas

Dalam mengambil keputusan, sikap pemimpin sangat mempengaruhi masa depan perusahaan. Hindari mengambil keputusan yang kukuh dengan pikiran pribadi. Namun juga jangan menggantungkan keputusan pada bawahan saja.

Sebisa mungkin kamu sebagai pemimpin, menampung seluruh masukan dari bawahan. Jangan mentang-mentang pemimpin maka kamu merasa selalu benar. Jadilah pendengar yang baik diantara bawahanmu. Jika ada saran yang kurang tepat, sampaikan pada bawahanmu tentang alasannya dengan baik.

• Selalu Peduli

Pemimpin yang peduli dengan bawahannya, pasti juga akan membuat bawahannya peduli pada pemimpinnya. Kepedulian ini tak harus dalam bentuk materil, bisa dalam bentuk toleransi dalam bekerja.

Misalnya ada bawahan yang mengeluh nyeri perut menstruasi. Anda sebagai pemimpin bisa memberi perhatian kecil, seperti mempersilakan istirahat sebentar. Perhatian-perhatian kecil inilah yang biasanya membuat bawahan lebih terbuka dan memiliki loyalitas terhadap kamu.

• Hindari mikro manajemen

Gaya mikro manajemen adalah gaya kepemimpinan dimana pemimpin sangat rendah kepercayaan terhadap bawahannya. Biasanya tipe pemimpin seperti ini lebih suka mengambil keputusan sendiri, atau hanya mengandalkan satu orang yang dipercayainya.

Selain berisiko untuk perusahaan, mikro manajemen juga membuat karyawan merasa diremehkan dan tidak percaya diri. Berilah rasa percaya kepada karyawanmu. Sebab kepercayaan itu merupakan salah satu bentuk apresiasi yang membuat pekerja lebih loyal dan produktif.

Gimana? Apakah kamu sudah termasuk pemimpin yang baik di mata milenial? Ingat ya, memimpian di era sekarang berbeda dengan dulu. Para pekerja milenial lebih kritis dan kreatif. Jangan sampai motivasi dan kreativitasnya lenyap cuma karena nggak nyaman dengan pemimpinnya!