Tips & Trik

Kita semua tahu bahwa hantaman pandemi telah mengubah dunia kerja. Bagaimana pekerjaan berjalan, berbagai profesi berganti, dan berbagai perubahan lainnya. Ada beberapa orang yang tidak siap dengan perubahan serba cepat ini, ada pula yang mampu beradaptasi dengan cepat. Saat pandemi itu mulai surut, akankah dunia kerja kembali seperti semula? Tentu saja, perubahan karena pandemi takkan hilang begitu saja. Nah, kali ini Gawe.id akan membahas bagaimana prediksi tren dunia kerja 2022. Penasaran? Yuk simak pembahasannya di bawah ini.

1. Bekerja hibrida

Istilah hibrida di awal new normal sudah menjadi hal yang populer. Melansir Kantor Kompas, pekerjaan hibrida adalah kombinasi dari kebijakan bekerja dari rumah dan bekerja dari kantor. Misalnya, dalam satu minggu, kamu akan diminta kerja di kantor selama beberapa hari. Lalu, kamu boleh kerja dari mana saja pada hari-hari sisanya.

Nah, jumlah hari wajib bekerja di kantor tergantung kebijakan tiap perusahaan. Ada perusahaan yang mengharuskanmu lebih banyak ke kantor, namun ada pula perusahaan dengan kebijakan sebaliknya.

Nah, berdasarkan survei McKinsey, 9 dari 10 perusahaan akan memberlakukan kebijakan pekerjaan hibrida setelah pandemi usai. Responden survei tersebut merupakan 100 eksekutif perusahaan dari berbagai negara dan industri.

2. Digitalisasi operasi perusahaan

Buat kamu yang masih kurang update dengan dunia digital harus mempersiapkan diri. Pasalnya, berdasarkan prediksi Intelijen Tempat Kerja, digitalisasi juga akan menjadi tren di dunia kerja pada 2022. Tren yang satu ini masih berkaitan dengan model kerja hibrida.

Karena dilakukan dari jarak jauh, kamu akan membutuhkan gadget untuk bekerja. Ada aplikasi komunikasi, pertemuan online, hingga alat presensi jarak jauh yang harus dipakai. Nah, bersiaplah untuk membiasakan diri bekerja dengan berbagai aplikasi serta alat penunjang.

3. Great Resignation 

Pengunduran diri yang cukup besar akan menjadi fenomena menjelang akhir pandemi. Nyatanya, trend ini sudah mulai pada April 2021 lalu. Penyebab pengunduran diri yang hebat masih berkaitan dengan wabah corona. Dilansir dari Investomedia, berikut rincian penyebab itu:

• Sudah ingin berhenti sejak 2020, namun tertunda karena pandemi.
• Mencari keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik.
• Berubahnya prioritas hidup saat pandemi.
• Tempat kerja saat ini tidak menawarkan fleksibilitas kerja.
• dan lain-lain

4. Berubahnya penawaran perusahaan

Nah, kini dari sisi perusahaan pun juga akan ada perubahan manajemen. Termasuk feedback perusahaan. Banyak perusahaan yang berusaha untuk mencegah banyak orang ikut pengunduran diri yang hebat. Jika tidak, mereka bisa kekurangan tenaga kerja yang andal.

Salah satu caranya adalah menyesuaikan fasilitas atau keuntungan pekerja.

Gaji, asuransi kesehatan, hingga cuti tahunan tentu tetap kamu terima. Akan tetapi, sebagai tambahan, perusahaan juga akan menawarkan:

• hak cuti tambahan
• fasilitas pendukung kesehatan mental
• kepemilikan saham
• fleksibilitas tempat dan jam kerja
• dan lain-lain

5. Tuntutan skill untuk kerja remote

Bagaimanapun penerapan teknisnya, kerja dari jarak jauh diprediksi naik daun tahun depan. Bahkan sudah disinyalir mulai dari akhir tahun 2021. Eksekutif sudah menjelaskannya secara lebih rinci di kedua poin sebelumnya.

Nah, dalam hal ini, banyak perusahaan yang menuntutmu punya keahlian khusus. Agar kariermu terus berkembang, kamu tentu harus menguasainya. Beberapa di antaranya adalah:

• kerja secara mandiri
• motivasi diri
• komunikasi
• berbicara menggunakan teknologi
• kerja sama tim lintas budaya
• proaktif

Nah, bagaimana pendapat kamu tentang penjabaran di atas? Tentu kita semua tahu bahwa hantaman pandemi telah mengubah dunia kerja. Kamu harus siap beradaptasi sebaik mungkin. Karena perubahan hanya bisa dimulai dari dirimu sendiri, baik positif maupun negatif.