News, Gawe Indonesia. Para ilmuwan di Universitas Harvard akan buru keberadaan alien. Mereka akan memburu bukti jejak keberadaan teknologi alien di tata surya melalui Proyek Galileo. Dilansir dari Suara.com (29/8), pencarian teknologi luar angkasa tersebut atau yang kerap disebut SETI telah dimulai pada tahun 1960-an. Namun sejauh ini, ilmuwan sampai saat ini belum menemukan bukti kuat mengenai keberadaannya.
Menurut astronom Avi Loeb, salah satu pendiri dan kepala Proyek Galileo, percaya bahwa objek antarbintang Oumuamua adalah wahana alien.
Objek tersebut memiliki bentuk yang aneh seperti cerutu dan berakselerasi tanpa bantuan gravitasi. Hal itu membuat Loeb menyimpulkan keberadaan teknologi alien.
Walau begitu, para ilmuwan lain tidak sependapat dan memberikan penjelasan yang masuk akal tentang bagaimana Oumuamua bisa berbentuk aneh dan bergerak seperti itu.
Tugas yang direncanakan untuk Proyek Galileo mencakup pencarian objek antarbintang mirip Oumuamua, UFO, dan satelit asing di orbit sekitar Bumi.
Perjalanan berburu alien ini, akan mencari objek antarbintang dengan mempelajari survei astronomi yang ada saat ini dan di masa mendatang menggunakan Observatorium Vera C. Rubin.
Tak hanya itu, para ahli juga akan memburu kemungkinan keberadaan UFO menggunakan jaringan teleskop berukuran sedang tetapi beresolusi tinggi.
Jadi, program ini tidak hanya berburu sinyal radio alien atau pesan yang dikodekan dalam sinar laser, proyek ini akan mencari benda-benda fisik yang terletak di dekatnya. Objek-objek ini bisa berbentuk probe, benda yang mengorbit di sekitar Bumi, atau bahkan UFO.
Sementara itu, Christopher J Conselice dari University of Nottingham, Inggris di bulan Juli 2020 memberikan teori spekulatif, bahwa penampilan alien mirip manusia. "
Kita takkan sangat terkejut saat melihat mereka," cetusnya.
Kalkulasi mereka menggunakan metode yang disebut Astrobiological Copernican Limit dan diperkirakan sedikitnya ada 36 planet di Galaksi Bima Sakti ditinggali oleh alien.
"Seharusnya ada sedikitnya beberapa lusin peradaban aktif di galaksi kita dengan asumsi bahwa dibutuhkan 5 miliar tahun bagi kehidupan cerdas untuk terbentuk di planet lain, seperti halnya yang terjadi di Bumi," ujarnya lagi.
Dilansir dari CNN, timnya memberikan pendapat bahwa kehidupan di antariksa berkembang dengan cara yang sama seperti di planet kita. Artinya, kehidupan seharusnya ada di planet yang berada di zona habitat, yaitu planet dengan jarak aman dari bintangnya, dan umur planet itu antara 4,5 sampai 5,5 miliar tahun.
Gawe.id
Office park 18 Jl. Simatupang No.18 Pasar Minggu, South Jakarta, 12520
Email : admin@gawe.id
Phone : +62 8686-8388-567
PT. Swakarya Insan Mandiri © 2020
Subscribe Now
Gawe.id memberikan anda informasi lowongan kerja terkini. Jangan lewatkan kesempatan Anda.